BAB I
PENDAHULUAN
Evaluasi merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan
dalam setiap sistem pendidikan, karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa
jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi, maka maju
dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui, dan dengan evaluasi pula,
kita dapat mengetahui titik kelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk
berubah menjadi lebih baik ke depan. Tanpa evaluasi, kita tidak bisa mengetahui
seberapa jauh keberhasilan siswa, dan tanpa evaluasi pula kita tidak akan ada
perubahan menjadi lebih baik, maka dari itu secara umum evaluasi adalah suatu
proses sistemik umtuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu program. Evaluasi
pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk mendapatkan informasi
data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah atau
menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitati atau kuantitati sesuai
dengan standar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan
dalam bidang pendidikan dan pengajaran.
Fungsi Evaluasi Pendidikan. Sangat diperlukan dalam pendidikan antara lain
memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :
1. Membuat
kebijaksanaan dan keputusan.
2. Menilai
hasil yang dicapai para pelajar.
3. Menilai
kurikulum.
4. Memberi
kepercayaan kepada sekolah.
5. Memonitor
dana yang telah diberikan.
6. Memperbaiki
materi dan program pendidikan.
Hasil evaluasi yang didapat sampai sekarang tentang dunia pendidikan
Nasional kita cukup memperihatinkan, tidak hanya dalam segi kualitas tapi juga
kegagalan dalam membentuk karakter building generasi muda bangsa.
Pendidikan menjadi tanggung jawab semua pihak, dimana tujuan pendidikan
adalah memanusiakan manusia membentuk SDM yang berkualitas. Namun sayang
kebijakan pendidikan yang ada sampai sekarang masih jauh dari harapan, karena
kebijakan pendidikan seperti kata pakar pendidikan dari Universitas Nasional
Jakarta yaitu HAR Tilaar kebijakan pendidikan di Indonesia sesuai dengan pameo
ganti menteri ganti kebijakan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR EVALUASI PEMBELAJARAN
1. Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Evaluasi
dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahui keadaan
suatu objek dengan menggunakan instrumen dan hasilnya dibandingkan dengan suatu
tolak ukur untuk memperoleh suatu kesimpulan. Fungsi utama evaluasi adalah
menelaah suatu objek atau keadaan untuk mendapatkan informasi yang tepat
sebagai dasar untuk pengambilan keputusan Sesuai pendapat Grondlund dan Linn
(1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan,
menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan
sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
evaluasi adalah proses mendeskripsikan, mengumpulkan dan menyajikan suatu
informasi yang bermanfaat untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan.
Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran. Untuk
memeperoleh informasi yang tepat dalam kegiatan evaluasi dilakukan melalui
kegiatan pengukuran. Pengukuran merupakan suatu proses pemberian skor atau
angka-angka terhadap suatu keadaan atau gejala berdasarkan atura-aturan
tertentu. Dengan demikian terdapat kaitan yang erat antara pengukuran
(measurment) dan evaluasi (evaluation). Kegiatan pengukuran merupakan dasar
dalam kegiatan evaluasi.
2. Tujuan dan Fungsi Evaluasi
Pembelajaran
Ø Tujuan utama
evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpun informasi yang dijadikan dasar
untuk mengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan, atau taraf pencapaian
kegiatan belajar siswa.
Tujuan khusus
evaluasi pembelajaran adalah :
1)
Mengetahui kemajuan belajar siswa
2)
Mengetahui potensi yang dimiliki
siswa
3)
Mengetahui hasil belajar siswa
4)
Mengadakan seleksi
5)
Mengetahui kelemahan atau kesulitan
belajar siswa
6)
Memberi bantuan dalam pengelompokan
siswa
7)
Memberikan bantuan dalam pemilihan
jurursan
8)
Memberikan bantuan dalam kegiatan
belajar siswa
9)
Memberikan motivasi belajar
10)
Mengetahui efektifitas mengajar guru
11)
Mengetahui efisiensi mengajar guru
12)
Memberikan balikan pada guru
13)
Memberikan bukti untuk laporan kepada
orang tua atau masyarakat
14)
Memberikan data untuk penelitian dan
pengembangan pembelajaran
Ø Fungsi
Evaluasi
Fungsi
evaluasi dapat dilihat berdasarkan jenis evaluasi itu sendiri, yaitu :
a)
Formatif, yaitu memberikan feed back
bagi guru/instruktur sebagai dasar untuk memperbaiki proses pembelajaran dan
mengadakan program remedial bagi peserta didik yang belum menguasai sepenuhnya
materi yang dipelajari,
b)
Sumatif, yaitu mengetahui tingkat
penguasaan peserta didik terhadap materi pelajaran, menentukan angka (nilai)
sebagai bahan keputusan kenaikan kelas dan laporan perkembangan belajar, serta
dapat meningkatkan motivasi belajar,
c)
Diagnostik, yaitu dapat mengetahui
latar belakang peserta didik (psikologis, fisik, dan lingkungan) yang mengalami
kesulitan belajar,
d)
Seleksi dan penempatan, yaitu hasil
evaluasi dapat dijadikan dasar untuk menyeleksi dan menempatkan peserta didik
sesuai dengan minat dan kemampuannya.
3. Jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
a. Jenis evaluasi berdasarkan tujuan
dibedakan atas lima jenis evaluasi :
1.
Evaluasi Diagnostik
Evaluasi diagnostik adalah evaluasi
yang ditujukan untuk menelaah kelemahan-kelemahan siswa beserta faktor-faktor
penyebabnya.
2.
Evaluasi Selektif
Evaluasi selektif adalah evaluasi yang digunakan untuk
memilih siwa yang paling tepat sesuai dengan kriteria program kegiatan
tertentu.
3.
Evaluasi Penempatan
Evaluasi penempatan adalah evaluasi yang digunakan
untuk menempatkan siswa dalam program pendidikan tertentu yang sesuai dengan
karakteristik siswa.
4.
Evaluasi Formatif
Evaluasi formatif adalah evaluasi yang dilaksanakan
untuk memperbaiki dan meningkatan proses belajar dan mengajar.
5.
Evaluasi Sumatif
Evaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan untuk
menentukan hasil dan kemajuan belajar siswa.
b. Jenis evaluasi berdasarkan sasaran :
1.
Evaluasi Konteks
Evaluasi yang ditujukan untuk mengukur konteks program
baik mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun
kebutuhan-kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2.
Evaluasi Input
Evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik
sumber daya maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3.
Evaluasi Proses
Evaluasi yang ditujukan untuk melihat proses
pelaksanaan, baik mengenai kalancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor
pendukung dan faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan, dan
sejenisnya.
4.
Evaluasi Hasil atau Produk
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program
yang dicapai sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki,
dimodifikasi, ditingkatkan atau dihentikan.
5.
Evaluasi Outcom atau Lulusan
Evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar
siswa lebih lanjut, yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
c. Jenis evalusi berdasarkan lingkup
kegiatan pembelajaran :
1.
Evaluasi Program Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup terhadap tujuan pembelajaran,
isi program pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspe-aspek program
pembelajaran yang lain
2.
Evaluasi Proses Pembelajaran
Evaluasi yang mencakup kesesuaian antara peoses
pembelajaran dengan garis-garis besar program pembelajaran yang di tetapkan,
kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, kemampuan siswa dalam
mengikuti proses pembelajaran.
3.
Evaluasi Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup tingkat penguasaan
siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus,
ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
4.
Evaluasi
Hasil Pembelajaran
Evaluasi hasil belajar mencakup
tingkat penguasaan siswa terhadap tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik
umum maupun khusus, ditinjau dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik.
Jenis evaluasi berdasarkan objek dan subjek evaluasi :
-
Berdasarkan objek :
1.
Evaluasi Input
Evaluasi terhadap siswa mencakup kemampuan
kepribadian, sikap, keyakinan.
2.
Evaluasi Transformasi
Evaluasi terhadap unsur-unsur transformasi proses
pembelajaran anatara lain materi, media, metode dan lain-lain.
3.
Evaluasi Output
Evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada ketercapaian
hasil pembelajaran.
-
Berdasarkan subjek :
1.
Evaluasi Internal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam sekolah sebagai
evaluator, misalnya guru.
2.
Evaluasi Eksternal
Evaluasi yang dilakukan oleh orang luar sekolah
sebagai evaluator, misalnya orangtua, masyarakat.
Evaluasi
pembelajaran mencakup kegiatan pengukuran dan penilaian. Proses evaluasi dilakukan
melalui tiga tahap yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan, pengolahan hasil dan
pelaporan.
B. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik pengumpulan data dalam
evaluasi pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu teknik tes dan
non tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan atau tugas yang diberikan
kepada siswa untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan, penguasaan atau
aspek-aspek lain yang sejenis. Tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam. Ada
beberapa jenis tes ditinjau dari beberapa segi. Jenis-jenis tes tersebut dapat
diklasifikasi sebaga berikut :
1.
Berdasarkan aspek kepribadian yang di
ukur, tes dibedakan atas :
a.
Tes Prestasi (Achievement Test)
b.
Tes Intelegensi (Intelligence Test)
c.
Tes Bakat (Aptitude Test)
d.
Tes Minat (Interset Test)
e.
Tes Sikap (Attitude Test)
f.
Tes Fisik (Physico Test)
g.
Tes Kepribadian (Psyco Test)
2.
Berdasarkan scop sasaran yang di
ukur, tes dibedakan atas :
a.
Tes Performansi Maksimum (Maximum
Performance Test)
b.
Tes Performansi Khusus (Critycal
Performance Test)
3.
Berdasarkan tujuan evaluasinya, tes
dibedakan atas :
a.
Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
b.
Tes Penempatan (Placement Test)
c.
Tes Seleksi (Selection Test)
d.
Tes Formatif (Formative Test)
e.
Tes Sumatif (Sumative Test)
4.
Berdasarkan penekanan aspek yang
diukur, tes dibedakan atas :
a.
Tes Diagnostik (Diagnostic Test)
b.
Tes Prognostik (Prognostic Test)
c.
Tes Kecepatan (Speed Test)
d.
Tes Kekuatan (Power Test)
5.
Berdasarkan cara pembuatannya, tes
dibedakan atas :
a.
Tes Terstandar (Standartzed Test)
b.
Tes Tak Terstandar (Unstandartzed
Test)
6.
Berdasarkan cara mengerjakannya, tes
dibedakan atas :
a.
Tes Tertulis (Written Test)
b.
Tes Lisan (Oral Test)
c.
Tes Perbuatan (Performance Test)
7.
Berdasarkan jumlah testee yang
mengerjakannya, tes dibedakan atas :
a.
Tes Individual (Individual Test)
b.
Tes Kelompok (Claasical Test)
8.
Berdasarkan waktu penyelenggaraannya,
tes dibedakan atas :
a.
Tes Terjadwal (Reguler Test)
b.
Tes Tak Terjadwal (Irreguler Test)
9.
Berdasarkan cara interpretasinya,
tes dibedakan atas :
a.
Tes Acuan Patokan (Criterion
Referended Test)
b.
Tes Acuan Kelompok (Norm Referended
Test)
10. Berdasarkan
bentuknya, tes dibedakan atas :
a.
Tes Subjektif
1)
Tes Essai Bebas (Expended Respond
Essay)
2)
Tes Essai Terbatas (Restricted
Respond Essay)
b.
Tes objektif
1)
Tes Benar Salah (True False Test)
2)
Tes Menjodohkan (Matching Test)
3)
Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice
Test)
4)
Tes Melengkapi (Completion Test)
5)
Tes Jawaban Singkat (Short Answer
Test)
Teknik non tes adalah teknik pengumpulan
data yang menggunakan instrumen non tes sebagai alat pengumpul data. Teknik non
tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam, antara lain oservasi, wawancara,
kuesioner, lembar inventori, sosiometri, anekdotal record dan daftar pribadi.
C.
PELAKSANAAN
EVALUASI PEMBELAJARAN
Dalam melaksanakan evaluasi
pembelajaran perlu berpegang pada prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi yang
benar. Prinsip utama yang perlu diperhatikan adalah harus sesuai dengan
perencanaan yang telah disusun. Selain itu, juga perlu membeprtimbangkan beberapa
aturan yang baik, yakni :
1. Dalam
mengikuti evaluasi, siswa di usahakan memiliki persiapan baik secara fisik
maupun psikis
2. Situasi dan
kondisi tempat pelaksanaan evaluasi harus tenang dan mendukung
3. Manajemen
pelaksanaan evaluasi harus mendukung, baik dari sisi evaluator maupun
administrasinyaan secar objektif, dalam arti baik peserta tes maupun evaluator
bisa melaksanakan kejujuran.
4. Dilakukan
secara objektif, dalam arti baik peserta tes maupun evaluator bisa melaksanakan
kejujuran.
D.
PENGOLAHAN
HASIL EVALUASI
Langkah
pertama yang perlu dilakukan dalam mengolah hasil evaluasi adalah mengadakan penyekoran
terhadap jawaban siswa. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam penyekoran
hasil tes, sesuai dengan bentuk-bentuk tes yang digunakan.
1. Pemberian
skor untuk tes bentuk objektif
Secara sederhana, cara memberikan
skor terhadap tes hasil objektif dapat dilakukan dengan memberikan skor 1 untuk
jawaban benar dan memberikan skor 0 untuk jawaban salah. Total skor diperoleh
dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari semua soal. Beberapa jenis tes
bentuk objektif, antara lain tes benar salah (true false), pilihan ganda
(multiplechoice), menjodohkan (matching), melengkapi isian (completion), dan
jawaban singkat (short answer). Cara pengolahan terhadap masing-masing jenis
tersebut memiliki karakteristik tersendiri.
2. Pemberian
skor tes bentuk essai.
Ada
dua cara memberikan hasil skor terhadap hasil tes essai, yaitu cara penyekoran
analitik (analitical scoring method) dan cara penyekoran holistic (holistic
scoring method). Cara penyekoran analitik adalah cara penyekoran yang mengacu
pada elemen-elemen jawaban ideal. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa,
bergantung pasa lengkap tidaknya elemen yang dituju. Sedanglan cara penyekoran
holistic adalah cara penyekoran yang didasarkan pada keluasan rewspon jawaban
yang diberikan. Tinggi rendahnya skor jawaban siswa bergantung pada kualitas
keseluruhan jawaban siswa.
Ada
dua tahap yang dilakukan dalam melakukan pengolahan hasil evaluasi, yaitu
memberikan skor (scoring) dan memberikan penilaian (grading). Untuk mengolah
data hasil evaluasi bisa menggunakan beberapa teknik analisis data.
Interpretasi data bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian acuan
patokan (creterion referenced interpretation) atau penilaian acuan kelompok (norm
referenced interpretation).
Penilaian acuan patokan adalah
penilaian yang dalam menginterpretasi hasil pengukuran secara langsung
didasarkan pada standar performansi tertentu yang ditetapkan. Untuk analisis
data bisa menggunakan analisis presentasi ketercapaian. Sedangkan penilaian
acuan kelompok adalah penilaian yang dalam menginterpretasi data hasil
pengukuran didasarkan pada prestasi anggota kelompok lainnya. Beberapa teknik
analisis yang bisa digunakan untuk mengolah data dengan pendekatan acuan
kelompok adalah deviasi standar, mean, standar skor, rank, jenjang persentil dan
sejenisnya.
Untuk
mengolah hasil pengukuran dalam evaluasi pembelajaran, banyak teknis analisis
data yang bisa digunakan. Analisis data pada hakikatnya adalah mengolah
angka-angka yang diperoleh dari skor mentah menjadi suatu skor yang mudah di
baca dan di simpulkan. Beberapa teknis analisis data yang banyak digunakan
untuk mengolah data hasil evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut :
1) Tendensi
sentral atau ukuran kecenderungan memusat.
Ada tiga teknik utama yang digunakan
untuk mengukur tendensi sentral, yakni mean, media dan mode.
2) Variabilitas
adalah keanekaragaman angka-angka dalam suatu distribusi skor.
Variabilitas merupakan variasi sebaran skor dari mean.
3) Skor standar
4) Skor
komposit
5) Persentil
dan jenjang persentil
6) Penentuan
nilai akhir
7) Analisis hubungan
8) Analisis
data kualitatif
E.
PEMBUATAN
LAPORAN HASIL EVALUASI
Untuk
dapat memberikan informasi yang baik, sebagai dasar pengambilan keputusan, maka
perlu dibuat laporan hasil evaluasi pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang
perlu diperhatikan dalam membuat laporan hasil evaluasi. Laporan hasil evaluasi
harus :
1.
Membuat informasi yang lengkap
2.
Mudah difahami
3.
Mudah dibuat
4.
Dapat dipakai
5.
Bersifat objektif
Bentuk laporan hasil evaluasi, bisa
berupa angka, huruf, gambar atau bahasa. Fungsi laporan, disamping untuk
kepentingan kegiatan pembalajaran di sekolah, juga untuk dipergunakan oleh
siswa, guru, kepala sekolah, orang tua, masyarakat atau pihak-pihak lain yang
membutuhkan informasi.
BAB II
PENUTUP
Evaluasi
menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, karena tanpa evaluasi
akan susah sekali mengukur tingkat keberhasilannya.
Evaluasi pendidikan merupakan proses yang sistematis
dalam Mengukur tingkat kemajuan yang dicapai siswa, baik ditinjau dari norma
tujuan maupun dari norma kelompok serta Menentukan apakah siswa mengalami
kemajuan yang memuaskan kearah pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.
Evaluasi
memegang peranan penting karena hasil evaluasi menentukan sejauh mana tujuan
dapat dicapai. Dan sebuah hasil evaluasi diharapkan dapat membantu
pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program,
pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan, serta membantu
mendapat dukungan dari mereka yang terlibat dalam program tersebut. Evaluasi,
khususnya dalam bidang pendidikan diharapkan dapat memperbaiki sistem
pendidikan kita yang sering berubah dan tidak seimbang, kurikulum yang kurang
tepat, serta mata pelajaran yang terlalu banyak dan tidak terfokus.Secara umum
evaluasi (evaluation) merupakan alat (tool) dalam mengukur sejauhmana tujuan
yang kita inginkan sudah tercapai. Dalam dunia pendidikan, evaluasi merupakan
hal mutlak dalam melihat kinerja (performance) pelaku pendidikan, utamanya
siswa didik. Sistem evaluasi yang dikembangkan sangat mempengaruhi arah dan
tujuan pendidikan itu sendiri. Evaluasi telah memegang peranan penting dalam
pendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk:
1. Membuat
kebijaksanaan dan keputusan
2.
Menilai hasil yang dicapai para
pelajar
3.
Menilai kurikulum
4.
Memberi kepercayaan kepada sekolah
5.
Memonitor dana yang telah diberikan
6.
Memperbaiki materi dan program
pendidikan
DAFTAR
PUSTAKA
·
Bambang Budi Wiyono, 2003. Evaluasi
Pembelajaran. Malang: Elang Emas.
·
Nana Sudjana, Ibrahim, 2007.
Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Sinar Baru Algesindo.
·
Departemen Pendidikan Nasional,
2000. Penilaian dan Pengujian Untuk Guru.
·
http//www.evaluasipendidikan.blogspot.com.